ISTILAH overthinking secara sederhana diartikan sebagai “pemikiran berlebihan terhadap segala sesuatu” yang tanpa disadari menjadi beban.
Bahayanya, overthinking bukan hanya memengaruhi orang yang melakukannya, melainkan juga berpengaruh dalam hubungannya dengan orang lain di sekitarnya.
Tak sedikit pula overthinking yang menjadi penyebab seseorang mengalami sejumlah gangguan kesehatan. Jika sudah demikian, maka overthinking sudah mengarah kepada depresi dan menimbulkan penyakit fisik mulai dari gangguan tidur hingga gangguan pencernaan.
Langkah pertama untuk memerangi overthinking adalah dengan mengenali tanda-tandanya berikut ini.
-Tidak bisa berhenti mengkhawatirkan berbagai hal. Ada yang sudah terjadi lama sekali namun masih dipikirkan, ada pula hal yang belum terjadi tapi sudah dipikirkan berlebihan.
-Tidak bisa melupakan momen yang membuatnya malu. Kejadian yang tidak disengaja memang sering kita alami. Misalkan kita terjatuh saat berjalan menuju panggung wisuda, hal itu terus menghantui pikiran hingga bertahun-tahun. Bahkan merasa orang masih menertawakan kita.
-Tidak bisa memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang pernah diperbuat. Percayalah, kita tak akan bisa maju jika terus menyalahkan diri sendiri. Yang terpenting adalah berusaha memperbaiki agar tidak terulang lagi.
-Tidak bisa berhenti memikirkan hal-hal di luar kuasa manusia. Misalkan saja seorang lajang yang belum juga menemukan jodohnya. Atau pasutri yang telah menikah lebih dari tiga tahun tapi belum juga dikaruniai anak. Padahal kedua hal itu bukan semata hasil usaha manusia secara fisik melainkan ada “tangan” Tuhan yang mengizinkannya.
-Tidak bisa berhenti mencurigai kata-kata dan perbuatan orang lain. Kita seolah dihantui bahwa setiap orang bermuka dua, berkata manis di depan dan menyakiti di belakang. Sehingga kita sibuk mencari tanda-tanda di balik perkataan orang lain. Seperti apa perilaku orang lain, ikhlaskan saja. Lebih baik kita hidup dengan tenang, biarkan orang lain sibuk mencari aib kita.
KOMENTAR ANDA